Tuesday, January 21, 2014

My Great Escape - Journey to the City of the Arctic - Perjalanan Separuh Bumi

Akhirnyaaaaa gw bisa nulis juga tentang perjalanan terhebat gw so far ( amin ). Akhirnya gw contreng lagi salah satu list di Top 10 list places to visit and to see on earth gw. Dan perjalanan ini, so far adalah perjalanan terPECAH gw, termahal juga sih tapi kalo ngeliat hasil yang didapet kayanya bener-bener ga sebanding.

Jaman dahulu kala. Saat gw duduk di bangku SMP, salah satu mata pelajaran favorit gw adalah Geograpi dan IPA ( Ilmu Pengetahuan alam ). Gw udah mulai tertarik  dan terkagum-kagum dengan alam semesta dan isinya. Cita-cita gw dulu kala adalah menjadi seorang Astronot atau Pramugari. Dimana gw bisa menjelajah dunia dan melihat lebih dekat semuanya dari angkasa luas. Wah wah ..... Disalah satu topik yaitu tentang Kutub Utara dan Kutub selatan berikut Suku Sami dan para Eskimo. Ga habis pikir ada sebuah kehidupan di negeri bersuhu es itu. Si gw cilik pun beberapa kali bermimpi dan menerawang tentang kemungkinan suatu hari nanti bisa berada disana melihat dan menikmati langsung. Perjalanan separuh bumi .....

Akhirnya...

Beberapa waktu lalu. Salah satu temen fans Chelsea Indonesia gw dari jakarta, Deni. On his mission backpacking Europe. Walau umurnya jauh lebih muda dari gw, tapi tekad dan kisah pertualangannya jauh di atas gw dan luar biasa. 

Rencana perjalanan ke Arctic city ini tiba-tiba muncul saat kita lagi ngobrol via FB. Deni kembali membangkitkan mimpi masa kecil gw until we finnaly made it. And here goes the story ....

..

Perjalanan gw dimulai dari Vejle, Denmark ( tempat tinggal sekarang ). Gw, Deni dan Fransisca ( Teman yang tinggal di Copenhagen ) janjian ketemuan di Copenhagen tanggal 11 januari. Deni berangkat dari Jerman. Tiket kereta menuju Kopenhagen gw booking jauh-jauh hari demi mendapatkan ¨Orange Tiket¨ a.k.a diskon. Harga normal tiket Vejle - Kopenhagen yang memakan waktu kurang lebih 2,5 jam ini makan biaya kurang lebih 350 Dkk ( Rp.770.000 ) one way. Booking via website resmi keretanya http://www.dsb.dk/ . Ada pilihan Orange Billeter. Gw dapet harga 150 DKK ( Rp.330.000 ) one way menuju Kopenhagen. Siang itu gw, Deni dan Fransisca akhirnya bisa ketemuan. Deni yang terakhir gw temuin di tahun 2011 dan Fransisca yang baru pertama kali ketemuan dikenalin dari mutual. 2 orang yang punya banyak cerita perjalanan hebat. Bener-bener inspirator. Sore itu kita abisin nongkrong di salah satu tempat ngopi yang hanya ada di Denmark, Barresso. Gw yang tadinya merupakan fans setia Starbucks pindah haluan. Dari rasa, gw lebih prefer Baresso. A must try nya : Chocorange harga empat puluh sekian NOK ( Rp.80.000 )  ( Fav gw ) dan Tirramisu Latte ( Fav Fransisca ). Malem itu gw nge surf di Fransisca. 


Besokkannya, Fransisca ngajakin gw, Deni ama 2 temen Deni anak Jerman. Jalan-Jalan disekitaran Kopenhagen yang walking distance. Fransisca yang emang basic traveler and tour guide ini ngenalin kita hampir setiap sudut berikut cerita nya. Marmaid statue, beberapa bangunan tua bersejarah, musium dll.Sebenernya negara ini ga begitu menarik buat gw. Yang paling berkesan untuk gw hari itu adalah kunjungan ke Freetown Christiana. Salah satu sudut kota Kopenhagen yang bikin gw kaget. Karena selama ini gw ga tau ada tempat itu di Denmark. Dan cukup ngeheranin juga, di negara se kaya, se damai ini. Tapi gw ga akan bahas tentang hal yang satu ini. Jadi gw skip aja ya ...

Jam 3 sore itu, 12 Januari 2014. Bertepatan dengan Ulang Tahun gw yang ke **** ( sensor ). Gw janjian ama salah satu member ride share Denmark ( https://gomore.dk/ ) yang bakalan bawa gw dan Deni ke Oslo via darat dengan waktu tempuh 6.5 jam. Ride share ini cukup diminati mengingat harga tranport Skandinavia yang mahal. Rutenya sendiri ga hanya untuk sekitaran Denmark tapi banyak juga yang ke luar Dk kaya Belanda, Jerman, Belgia, Swedia, Norway bahkan beberapa kali gw liat ada yang nawarin ke Italy, Paris dan Spanyol. Gw bayar 220 DKK ( Rp.490.000 ) per orang. 

Welcome to one of the most expensive Country On the Planet...
Oslo Central Station
Sekitar jam 9.30 malem kita nyampe di Oslo Central Station. Disitu kita janjian ama anak Couchsurfing Oslo yang berbaik hati nerima CS request Deni. Jarak rumah host ditempuh menggunakan subway kurang lebih 15 menit dengan harga 2 zona 35 NOK ( Rp.69.000 )

Besoknya, setelah berpisah sama host yang pagi itu musti ngampus, gw dan deni jalan-jalan disekitaran Oslo Centrum. Ga banyak beda sama DK bagi gw, tapi yang menarik dinikmati mata mungkin Fjord nya. Norway terkenal dengan keindahan Fjord nya. Tapi berhubung cuaca saat itu sangat-sangat tidak mendukung ( -18'C ) kita jadi males berlama-lama di luar. Cuma liat Oslo Opera House, ampe kedinginan dan nambal baju tambahan di Akerhus Slot. Alhasil Burger king jadi option tempat mendekam setia kita berdua ( Wifi + 1 burger paling murah 15 NOK ( 30 IDR + berjam2 nongkrong :D ))

Tambal Baju di Akerhus Slot
Sorenya dari Oslo Central Station kita naik train biasa menuju Oslo Gardemoen Airport dengan harga tiket perorang 90 NOK - 4 Zona ( Rp.170.000 an ) dengan jarak tempuh kurang lebih 20 menitan. Sebenernya ada express train khusus ke airport dari sana dengan harga 179 NOK ( Rp.350.000 ). Entah apa bedanya, kalo kita bisa dapet yang lebih murah. Toh keretanya juga nyaman banget. Di Oslo Train Station ada banyak hal kaya Burger King, Restoran-restoran, Toko-toko, money changer ATM, money changer office juga money changer mesin yang bisa nuker otomatis dari uang cash yang kita punya. Wifi di sekitaran station gratis dan bagus.

Sampe di Gardemoen. Kita jalan-jalan sekitaran airport. Wifi bagus dan gratis emang bikin betah. Beberapa info harga makanan : Aqua 500 ml ( 28 NOK = 55 ribu ) minum dari water tap aja, 1 Pisang ( 10 NOK = 20 ribu ), 1 slize Pizza hut ( 49 NOK = 96 ribu ). Pesawat kita menuju Tromsø Airport jam 9 malem itu dengan Pesawat SAS harga 281 DKK ( Rp.619.000 ) dan jarak tempuh 2 jam. 

Misi utama kami dengan perjalanan ini tentu saja untuk : The Most Famous Northern Lights. Tromsø belakangan populer menjadi kota destinasi para NL hunter. Kota yang dikenal sebagai The Arctic City ini benar-benar menghipnotis gw. Indah banget. 

Di Gardemoen kita kenalan sama penduduk Tromsø yang berbaik hati ngejelasin tentang NL yang sebenernya. Di pikiran gw dan Deni yang awam tentang NL, setau kita as long as the night sky is clear, the NL will be there all the time, glowing green and dancing. Seperti yang kita liat di foto dan video yang beredar. Tapi, kenyataannya jauh dari perkiraan. Cukup mengecewakan memang. Ni orang kasih tau kita tentang pentingnya bawa camera yang bisa tangkep NL dengan bagus. Dia juga bilang kalau langit malam yang bersih belum tentu NL keluar. NL ga keluar sepanjang malam. Jadi kita harus bener-bener beruntung kalau sampe bisa liat. Oleh karena itu banyak NL tour yang nyediain NL hunt up to 7 jam untuk hunting dengan kisaran harga per 7 jam hampir 1000 NOK ( 2 jutaan ). Jadi kita musti sabar nunggu Auroranya muncul. Gw yang tadinya ngerasa bisa mengabadikan foto dan video lewat hp S4 gw jadi ragu kalau bisa, sedangkan gw dan Deni ga persiapan bawa kamera pro. 

Beberapa menit sebelum landing, selama perjalanan mata gw jelalatan ke arah jendela pesawat berharap bisa liat NL dari atas kaya yang gw liat di sini :



Atau ini ...
Cr Pic to Owner

Seenggaknya, gw berharap bisa liat dengan mata kepala sendiri, Live ! Sebelum landing gw nangkep cahaya putih panjang dari jendela pesawat gw di langit. Gw perjelas penglihatan gw, gw liat cahaya itu gerak-gerak lambat. Karena itu malem dan gw sempet ngira awan yang ternyata adalah gunung-gunung besar diselimutin salju, gw ragu dengan penglihatan gw sendiri. Gw takut gw berhalusinasi karena keinginan gw yang gede untuk bisa liat NL. Sampe akhirnya landing, si orang yang kenalan tadi bilang kalau yang gw liat tadi itu NL. Bingung deh gw, kok ga ijo kaya di foto-foto. :D

Welcome to The Arctic City, Tromsø ...


Sesampemya di Tromsø Airport, gw dan Deni jalan ke sekitaran airport. Disebrang pom bensin di luar airport ada tempat yang gelap yang mungkin bisa liat NL, Sebelum akhirnya kami kembali ke airport tanpa hasil dan mulai buka lapak alias tidur di airport. Kisaran paling murah harga kamar di tromsø itu 800 NOK / mlm ( Rp.1.570.000 ), so far penginapan dengan harga yang paling oke http://www.tromsocamping.no/ ada kamar dengan bunkbed buat 4 orang tanpa air dan kamar mandi ( kamar mandi dan toliet nya pake yang publik alias share sama penguni cabin tanpa kamar mandi yang lain ) dengan harga 600 NOK / mlm ( Rp.1.170.000 an ) kalo dibagi 4 kan lumayan. Tapi tetep mahal. Dan Couchsurfingnya sendiri ga begitu banyak meminati para surfer untuk stay. Atau mungkin memang terlalu banyak surfer yang dateng sedangkan para host yang tersedia minim. Info lebih jelas tetang Tromsø bisa dilihat disini http://www.visittromso.no/en/ lengkap berikut rekomendasi penginapan dan tourist attraction.

Tromsø airport cukup nyaman untuk tidur. Departure terakhir sekitar jam 12 mlm dan arrival terakhir sekitar jam 1.30 pagi. Dan setelah itu airport tutup dan buka lagi untuk arrival terpagi jm 4 atau 5. Jadi kita bisa siap-siap di dalem airport dari sebelum tutup atau kita bisa masuk kedalam airport melalui lift dari basement yang langsung tembus ke lobby. Airportnya ga besar. Arrival ada di lantai bawah, sebelahan sama 7 Eleven yang buka dari jam 6 pagi sampe jam 11 mlm. Ada beberapa kios penyewaan mobil di deket pintu masuk. Selebihnya ga ada lagi. Ada beberapa restoran dan mini market di dalem pintu keberangkatan di lantai 2, yang tutup saat airport tutup. Wifi tersedia gratis 24 jam di airport. Malem itu kita buka lapak di kursi panjang di pintu kedatangan satu ruangan dengan baggage claim.

Baggage claim Area yangsebelahan langsung sama Lobby Utama

Deni, NL partner siap-siap buka lapak
Besoknya sekitar jam 9 an, kami berangkat menuju Tromsø centrum dengan menggunakan bis. 70 NOK per orang ( Rp.137.000 ), durasi kurang lebih 20 menit dengan destinasi central Tromsø Prostneset. 



Jadwal keberangkatan bus diatas dari Tromsø Lufthavn ( airport ) ke Centrum ( bisa di Prostneset atau Rica Ishavshotel ) mulai dari jam 8.15 pagi.

Jadwal Tromsø Centrum ke Airport


Dan diatas jadwal keberangkatan Bus dari Centrum ( Prostneset atau Rica Ishavshotel ) menuju bandara. Keberangkatan paling malam yaitu 19.50 malam dari Rica Ishavshotel. Untuk taxi kurang lebih makan biaya 250 NOK ( Rp.490.000 ) dari centrum.

Dari Prostneset deket kemana-mana. Sebelahan sama Tromsø Tourism Information Office. Disekitaran berjejer hotel-hotel bintang seperti Radisson Blu dll. 10 menit jalan menuju centrum dengan main street nya bernama Storgata. Ada H&M, Burger King, Rema 1000, dan banyak toko-toko lainnya. Ga jauh dari situ juga ada Masjid ter utara di bumi. Sebuah informasi dan pengalaman luar biasa bisa berkunjung kesana, thanks to Deni yang ngasih tau gw tentang ini. :)
ALNOR , Masjid terutara di Bumi



Di Burger King sini ga ada burger 15 NOK, paket murah kita ngambil Kids Meal 49 NOK ( 96 ribu ) dapet 1 burger kecil, kentang goreng sama soda, lumayan :D. Gratis wifi walo rada lemot, toilet gratis di lantai basement pake kode yang kita musti nanya ke mba-mba atau mas-mas penjaganya. Suhu masih cukup bikin badan gemeter ( -10'C ) jadi kami juga ga banyak menghabiskan waktu diluar. Jalan-jalan nyebrangin Bruvegen bridge menuju pulau seberang dimana ada Arctic Church yang terkenal, Tromsø Camping, dan juga Fjellheisen Cable cart  ( Kami ga sempet naik ). Ini web resminya : http://www.fjellheisen.no/ harga sekali naik 120 NOK per orang ( Rp.235.000 ), jam buka setiap hari dari jam 12 siang sampai jam 10 mlm. Spot yang tepat buat hunting NL. Sebenarnya di pusat kota Tromsø ada Gereja, Tromsø Catherdral or Tromsø church tapi somehow Arctic church lebih terkenal, mungkin karena bentuk bangunannya yang unik. Semua sight seeing disini kami tempuh dengan berjalan kaki. Termasuk menyebrangi Bruvegen bridge menuju pulau sebrang.









Untuk ngecek pergerakan Aurora bisa diliat di web : http://www.gi.alaska.edu/AuroraForecast/Europe/2014/01/20 . 

Bisa diliat contoh forecast disana tanggal 20 januari dari link di atas ada angka LOW : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 . Angka 2 nya lebih besar. Itu tandanya forecast NL jika muncul akan berada di level itu. Tentu saja langit pun harus bersih ( banyak bintang tanpa awan ) dan kita harus berada di tempat yang jauh dari cahaya. Dan jangan lupa untuk nyarinya ke langit arah utara.

Beberapa spot NL disekitaran Tromsø antara lain Telegrafbukta atau Prestvannet.

Setelah jalan-jalan. ( No Museum visit ), Perjalanan dilanjutin ke Lyngseidet 1,5 jam perjalanan dengan bus. Dari halte Prostneset bus no 150 arah Alta dan turun di Lyngseidet dengan keberangkatan setiap hari setiap jam 2.10 siang dan 4 sore. Dan arah sebaliknya setiap jam 9 pagi dan 15.45 sore.


Harga total per orang one way adalah 171 NOK ( Rp.335.000 ) udah termasuk tiket ferry 36 NOK ( 20 menit nyebrang ) dan 135 NOK harga bus.
Rute Dan Jadwal Bus Tromsø - Lyngseidet

Kami Jalan ke Lyngseidet jam 14.10  dengan pemandangan sunset yang indah dan sampai sekitar jam 4 kurang. Langit udah bener-bener gelap. jangan lupa bilang bapak supir untuk ingetin kita turun di Lyngseidet. Posisi Lyngeseidet sendiri ada di sebelah penyebrangan Ferry kedua setelah penyebrangan awal yang kita laluin. Ada Rema 1000 ( supermarket ) di sebelah kanannya. Setelah turun, sebrangan dengan Rema 1000 ada jalan lengkap dengan petunjuk arah kami selanjutnya yaitu Magic Mountain Lodge, jarak 500 m dari arah masuk penunjuk jalannya. Penginapan satu-satunya yang kami temui di kedua kota itu dengan pilihan dorm 1 kamar ada 6 bed mix. Dengan review yang bagus dari Booking.com juga harga yang paling murah yang gw dapet. Pilihan ini ternyata sangat-sangat tidak mengecewakan ! :D . Harga 1 bed dorm per malam 300 NOK ( Rp.590.000 an ). Yang menarik dari kota kecil ini adalah eggak banyaknya cahaya lampu seperti di Tromsø. Ski center dengan pemandangan kota yang bagi gw magical. Luar biasa indah. Terlebih lagi. Penginapan ini dikelola oleh sepasang couple dengan segudang hoby extrim khususnya ski berikut anak perempuan mereka yang berumur 1,5 tahun yang baik hati hati nerima semua tamu-tamunya layaknya keluarga. 

Pas dateng dan bunyiin bel pintu, kami di sambut Henrika sang owner perempuan yang baik hati. Kita masuk di ajak ke lantai 2. Disana dia ga banyak basa basi dan ga minta tanda pengenal apa-apa, ngasih kita kartu namanya berikut no kode untuk buka pintu bawah. Dia juga bilang kalau kita bisa bayar besok atau lusa. Dia tunjukin beberpa area di Lodge. Di lantai bawah ada beberapa ruangan termasuk 1 ruangan besar untuk main pingpong, WC cewe dan Cowo, Shower room nya barengan. Dan Dorm room kami. Lantai 2 begitu naik dan buka pintu ada living room yang cozy abis, berikut bar dan dapur di belakangnya, ada TV, DVD , 2 lorong kiri dan kanan untuk kamar private, Dapur umum dengkap dengan peralatannya. Kita bisa bebas masak dan makan di living roomnya. Di lantai yang sama juga ada kantor mereka. 

Thanks to Deni again, yang bawa bumbu racik nasi goreng and Indofood jadi kami berdua bisa irit buat makan. Tinggal beli beras kurang lebih 1 kg 28 NOK ( 55 ribu ) ama telor beli di Rema. Pagi siang malem makannya nasi goreng terus. 1 bungkus bumbu racik bisa untuk 2 atau 3 kali masak buat ber2. Lumayan banget. Enggak lupa juga pemandangan dari living room yang langsung menuju fjord dan pulau-pulau sebelah juga gunung-gunung. Terutama Lyngen Alps yang terkenal sejagat Arctic karena merupakan Alps tertinggi. Ada banyak tempat buat para pecinta Ski.

Malem itu kami 1 drom sama 3 orang lainnya 2 cewe 1 cowo asal Asia. Mereka udah stay kurang lebih seminggu setelah beberapa kali extend stay karena ga mau pulang ( betah ), i get it why afterwards. Salah satu cewe ini bilang kalau buat liat NL kita musti bener-bener ditenoat yang jauh dari polusi cahaya. Dan tempat yang lebih utara lebih bagus. Mata kita bisa mengecoh dan membuat kita ga ngeh kalo cahaya soft putih dilangit yang kita liat itu ternyata NL. Malem pertama itu, aurora forecast nunjukin kalau NL malem itu bakalan berada di level 3. Setelah di kasih tau arah jalan menuju tempat gelap terdekat oleh Patrik dan henrika juga cewe 1 dorm tadi. Gw dan Deni mulai keluar Lodge dan hunting jam 12 malam sampe sekitar jam 2 pagi kurang. Malem itu kita ngeliat cahaya pink di langit utara dikejauhan tapi emnag ga jelas karena kita terlalu jauh dan juga ga cukup gelap ditambah lagi ga ada kamera yang support. Walo seneng karena bisa liat NL tapi masih belum puas. 

Ruang Serba Ada dan Serba Guna Lt.2 

Langit sore Lyngseidet yang Subhanallah indah

View dari Lodge balkon Lt.2

Play time with Majken, anaknya yang punya

Fasilitas Cozy nya Lodge

Dorm Room nya yang super comfort

Magic Mountain Lodge 

Besoknya kita hampir mutusin buat ambil tour di Tromsø keesokan harinya karena ngerasa kurang puas, terlebih punya dokumentasi dengan NL bakalan jadi kenang2an yang luar biasa. 

Pas lagi ngobrol nyantei ama si Patrik sang owner cowo. Dia nawarin diri untuk bantuin kita hunting NL malem itu dengan bayar 300 NOK ( Rp.590.000 ) aja per orang untuk 2 jam termasuk foto-foto juga teh panas. Wuihhh girang dong kita, ni orang baek banget. Dapet harga super murah dibanding yang lain, di fotoin, di tour guidein pribadi lagi bukan grup. Jadi puas. :D

Siangnya gw dan deni coba-coba hiking berikut nyasar. Karena nyiapin stamina buat malemnya, jadi kita ga lama-lama main diluar siang itu. 

Salah satu Transportasi wajib kala winter. Buat belanja, buat bawa anak, dll.

Malam itu kita janjian jam 10 malem mulai hunting. Patrik bawa kita sama mobilnya ke Koppangen yaitu 17 km kearah ter utara dari Lyngeseidet. Dimana jalan udah buntu dan cuma ada 1 rumah tinggal disana. Rumah yang terkenal dengan rumah terutara ( sayangnya gw lupa foto :( ). Di belakang rumah ada gunung berselimut es yang luar biasa gede. Dan dibalik gunung itu udah ga ada apa-apa. Sebrangnya kesononya udah north pole. As Patrik said, we are at the end of the world point. It was an amazing feeling. Beberapa waktu lalu, aliran air dibalik gunung yang deras ga terbendung dan ngebelah pinggiran gunung dan ngalirin air, ngebentuk 2 aliran sungai kecil dan si the northern house itu ada di tengah-tengahnya. Amazingnya lagi, ni rumah masih aja ditempatin. Ini dia fotonya gw post dibawah. gw berdiri di tumpukan es, dibelakang kanan gw itu gunung gede yang gw maksud. Di kanan depan gw rumah terutaranya dan dibawah gw ( ge keliatan ) 2 aliran sungai kecil yang terbentuk dari retakan yang gw ceritain tadi. Ngeliat gunúng besar diselimuti salju putih di gelapnya malam itu kaya mimpi. Subhanallah banget.

I'm at the end of the world, dibelakang gunung gede itu dah ga ada apa-apa lagi katanya
Dari sini patrik ngajak kami ketempat lain yang ga jauh dari itu. tempat yang lebih tinggi, gelap tanpa penghuni disekitar. Tepat 5 menit setelah kita turun dari mobil, Nl tiba tiba muncul didepan mata kami. Dan saat itu kita bisa liat jelas cahaya hijau soft dilangit luas yang gelap dan penuh bintang. Awalnya soft lama-lama memekat dan membesar, baru dia mulai gerak dan berubah bentuk. Subhanallah. Ga bisa gw lukisin dengan kata-kata. Semua keindahan alam yang gw liat selama gw disana bener-bener ngingetin gw tentang siapa diri kita sebenernya dan sungguh super sangat Maha hebat kekuasaan Tuhan. Speechless, melongo, takjub, kagum. Baru deh kita sibuk buat ngambil foto untuk dokumentasi momentum indah itu. Aurora keluar ga lebih dari 10 menit lalu ngilang gitu aja. 10 - 15 menit kita nunggu lagi tapi NL ga nongol lagi. 

Mission Accomplished :)
Patrik ngusulin kita untuk pindah tempat. Dan di spot tempat yang kedua. alhamdulillah beruntungnya kita lagi, baru aja mau nyampe ketempat yang dituju NL nya udah nongol, lebih besar lebih cepet geraknya, lebih pekat warnanya, Indaaaaahhhh banget ! 



Kedua NL tadi ada di skala 0, sekian sampe less than 2. Kami telat dateng, padahal di tanggal 9 dan 10 januari nya NL ada diskala 5 dan hasil dokumentasi dari orang-orang yang jadi saksi saat itu luar biasa indah. Hampir satu langit penuh di penuhin aurora nari-nari di angkasa. Ga kebayang indahnya. Tapi pengalaman malam itu juga udah sangat berharga buat gw. I finnaly made it ! :)

2 jam berlalu dan udah tengah malem. Kami kembali ke lodge dan beristirahat. Besoknya sore gw kembali ke tromsø sedangkan Deni rela extend semalem lagi dan hunting Nl lagi sama Patrik. Gw bermalam lagi buka lapak di Tromsø airport karena flight balik gw ke Oslo jam 7 pagi. Setelah dari Tromsø menuju Oslo dan transit kurang lebih 12 jam plus delay karena cuaca, alhamdulilah gw sampai dengan selamat sentosa dan sangat bahagia di rumah jam 12 malam tanggal 17 januari. The best journey, and the best Birthday present ever. Really going to miss Arctic City, Lyngen, Magic Mountain Lodge and its peoples and of course Aurora. Thank You Allah :). Semoga ada kesempatan lagi kesana dan liat NL lagi, aminnnn.

Ada beberapa video pendek yang gw ambil selama perjalanan, gw share aja sekalian ya :) Ini dia :